AJP Way Kanan Dukung Aksi Damai Warga Karang Agung Tuntut Batas Lahan dan Jalan Rusak dari PT PSMI
kompas sidik online,, way kanan. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Aliansi Jurnalis Persada (AJP) Way Kanan, S. Purnomo, menyatakan dukungan penuh terhadap aksi damai yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Karang Agung, Kecamatan Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan, Senin (14/7/2025).
Aksi yang mengusung tema kepedulian terhadap lingkungan ini ditujukan kepada pihak perusahaan PT PSMI, yang dinilai telah mengabaikan kepentingan masyarakat sekitar dalam beberapa hal mendasar, seperti kejelasan batas lahan dan kerusakan jalan utama kampung.
> “Kami mengapresiasi aksi yang dilakukan masyarakat secara damai dan terorganisir. Ini adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang selama ini dirasakan oleh warga,” ujar S. Purnomo saat dihubungi tim redaksi.
Menurutnya, Aliansi Jurnalis Persada Way Kanan juga telah menginstruksikan kepada seluruh media partner yang tergabung di dalamnya untuk turut meliput aksi ini secara menyeluruh. Tujuannya, agar informasi mengenai aspirasi masyarakat dapat tersampaikan secara objektif dan transparan kepada publik.
Salah satu tuntutan utama warga adalah kejelasan terkait titik batas lahan yang selama ini dipertanyakan. Warga menyatakan telah berulang kali meminta penjelasan dari pihak perusahaan, namun tidak mendapatkan tanggapan yang memadai. Dalam aksi tersebut, warga berinisiatif memasang patok dan plang untuk menandai batas lahan sesuai dengan versi mereka.
> “Permasalahan batas lahan ini sebenarnya bisa diselesaikan secara baik-baik jika perusahaan memiliki niat baik dan tidak mengabaikan kepentingan warga,” tambah Purnomo.
Selain itu, warga juga menuntut agar jalan utama di wilayah mereka segera diperbaiki. Menurut pantauan anggota AJP di lokasi, jalan tersebut mengalami kerusakan parah dan dinilai sebagai akibat dari aktivitas kendaraan berat milik perusahaan, terutama angkutan tebu yang setiap hari melintas.
> “Kerusakan jalan bukan hanya menghambat mobilitas, tapi juga berdampak langsung pada perekonomian masyarakat. Ini seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah daerah,” tegas Purnomo.
Sayangnya, dalam aksi yang berlangsung damai dan tertib itu, tidak ada satu pun perwakilan dari manajemen PT PSMI yang menemui warga. Massa hanya berhadapan dengan petugas keamanan perusahaan (security) yang berjaga di lokasi.
Melihat kondisi ini, AJP Way Kanan mendesak Pemerintah Daerah, baik eksekutif maupun legislatif, untuk bersikap responsif dan turun tangan sebagai mediator antara masyarakat dan perusahaan.
> “Jika perusahaan terus mengabaikan suara masyarakat, maka ke depan aksi seperti ini akan meluas. Saya mengusulkan agar kampung-kampung lain yang mengalami ketidakadilan serupa bergabung untuk memperjuangkan hak mereka secara bersama-sama,” pungkasnya.
Dian Rozali H