Aktivitas Gajah Liar di Wilayah Pekon Tulung Asahan Resahkan Warga

Tanggamus, Kompassidik.online – Aktifitas kelompok gajah liar di wilayah seberang sungai Semaka, Pekon Tulung Asahan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Saat ini tengah menjadi pusat perhatian publik.

Polsek Semaka, berkolaborasi dengan Polsek Wonosobo, Koramil Wonosobo, KPH, BKSDA, Polhut TNBBS berserta tokoh masyarakat setempat. Saat ini tengah gencar melakukan pemantauan intensif terhadap pergerakan kelompok gajah liar yang dikenal dengan sebutan nama ‘Bunga’. Senin, (06/01/2024).

Pemantauan intensif pergerakan kelompok gajah liar di wilayah seberang sungai Semaka Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung oleh tim gabungan TNI-POLRI, dan stakeholder. Senin, (06/01/2025). Dokumentasi : Kompassidik.online.


Menurut Kapolsek Semaka, AKP Sutarto, S.H., pemantauan tersebut dilakukan melalui perangkat GPS di mulai dari Pukul 15. 00 WIB, Senin sore. Berdasarkan titik koordinat (-5.417617, 104.411978). Posisi kelompok gajah termonitor masih berada 400 meter dari Way Semaka, di luar area permukiman warga.

“Tim telah bersiaga menghalau kelompok gajah tersebut agar tidak memasuki permukiman warga,” kata Sutarto mewakili Kapolres Tanggamus, AKBP Rivanda, S.I.K., kepada wartawan.

Lebih lanjut ia mengatakan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi konflik antara manusia, dan satwa. Selain melakukan pemantauan intensif, tim gabungan telah melakukan blokade area serta penggiringan gajah liar ke hutan TNBBS menggunakan petasan, dan api menggiring gajah liar kembali ke habitatnya di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Selain itu ia mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kepala Pekon Tulung Asahan untuk memberikan imbauan, dan edukasi kepada masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi tersebut. Sebanyak 18 ekor gajah liar ‘Bunga’ terpantau masih berada di lokasi yang hanya berjarak kurang lebih 10 meter dari Mahout (Pawang Gajah).

Para Mahout, terus berupaya menggiring gajah liar tersebut ke arah yang jauh dari permukiman warga.

” Mahout yang bertugas, Miskun Gianto, dan Supri didatangkan dari Pemrihan, Pesisir Barat,” sambungnya.


Langkah kolaboratif ini merupakan kerja sama yang solid antara TNI-POLRI, BKSDA, dan masyarakat dalam menangani konflik satwa liar di wilayah Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung serta mencegah timbulnya kerugian material, dan melindungi keseimbangan ekosistem hutan.

Tim Peliputan : Sindy Claudia

\ Get the latest news /

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PAGE TOP