Kepala Bidang Propam Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Zulham Efendy
Kompassidik.com,Makassar –Kepala Bidang Propam Polda Sulsel Kombes Pol Zulham Efendy melakukan pengawasan langsung saat berlangsung nya pemusnahan barang bukti Narkoba jenis sabu-sabu yang di amankan Polres Parepare selasa (30/0925)
Saat ini, Direktorat reserse narkoba Polda Sulsel dan jajaran Polda Sulsel selama tahun 2025 sejak bulan Januari sampai dengan September telah mengungkap sekitar 2.135 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 3.212 orang dengan rincian laki-laki 3213 orang dan perempuan 199 orang,
KBP Zulham Efendy menjelaskan bahwa barang bukti Narkoba ini berjumlah besar, harus di jaga ketat, total sabu sejumlah kurang lebih 122 kg kemudian ekstasi 776 butir kemudian ganja 9 kg kemudian daftar G atau obat-obatan yang tanpa izin edar yang dikonsumsi oleh para pemakai itu 85.000.823 butir kemudian tembakau sintetis berjumlah 1 ulangi 1 kg atau sekitar 1.823 gram dan Ada lagi satu yang jenis yang lagi trend yaitu pil metron berjumlah 1164 butir, imbuhnya
lebih lanjut, Zulham, Proses pemusnahan ini merupakan bentuk tanggung jawab Polri di mana Narkoba merupakan Musuh besar bagi Kita semua . Oleh karena itu sebagai Pengawasan internal polri dirinya tidak segang segang menindak ketika ada Oknum yang menyalah gunakan jabatannya, tegasnya
barang bukti Narkoba jenis sabu-sabu diperlihatkan sebelum di musnahkan
Lebih lanjut, “Kami sebagai insan Polri harus berdiri tegak menjunjung nilai nilai moral dalam pemberantasan Narkoba jenis apapun”
Saat melakukan pemusnahan barang bukti Dirinya memerintahkan personil Propam berdiri di hadapan Mobil pemusnahan Barang bukti dengan menghitung jumlah sesuai hasil pengungkapan pada 5 sempet lalu
” kenapa harus dilakukan seperti itu dengan pengawasan ekstra ketat untuk memperbaiki citra Polri, saat ini Polri hilang kepercayaan di mata Masyarakat” kata Alumni Akpol 2000 Kombes Pol Zulham Efendy
barang bukti Narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 44 kilo
Kabid Propam Polda Sulewasi Selatan Zulham Efendy menjelaskan Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Mental,Selain menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh, penyalahgunaan narkoba juga merusak kesehatan mental penggunanya. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan narkoba, jelasnya
1 Gangguan Kecemasan dan Depresi
Banyak orang menggunakan narkoba untuk mengatasi perasaan cemas, stres, dan depresi. Meski awalnya narkoba bisa membuat penggunanya merasa tenang dan rileks, efek ini ternyata hanya bersifat sementara.
Penggunaan narkoba dalam waktu lama malahan dapat memperburuk gangguan kecemasan dan depresi yang sudah dialami, bahkan memicu gangguan mental lainnya seperti serangan panik.
2. Meningkatkan Risiko Psikosis
Beberapa jenis obat-obatan psikotropika, seperti LSD dan ekstasi, dapat menimbulkan gejala-gejala psikotik, seperti halusinasi, delusi, dan gangguan realitas lainnya yang menyebabkan penderitanya bisa melihat, mendengar, mencium, atau merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
Selain halusinasi, narkoba juga dapat meningkatkan risiko gangguan kejiwaan lainnya, seperti bipolar dan gangguan psikotik kronis, seperti skizofrenia.
3. Merusak Kemampuan Berpikir dan Fungsi Kognitif
Penggunaan narkoba dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan perubahan pada sel saraf otak. Perubahan ini kemudian akan menyebabkan gangguan pada fungsi otak yang mengendalikan kemampuan berpikir dan berkomunikasi.
Akibatnya, daya ingat dan konsentrasi akan menurun, sehingga penderitanya akan mengalami kesulitan dalam berpikir dan mengambil keputusan yang tepat.
Penggunaan narkoba yang bersifat stimulan, seperti metamfetamin dan ekstasi, juga dapat merusak fungsi kognitif penggunanya, sehingga mempengaruhi kemampuan belajar dan konsentrasi dalam jangka panjang.
4. Ketergantungan Emosional dan Perubahan Suasana Hati
Zat-zat dari narkoba akan masuk ke otak lewat aliran darah dan berinteraksi dengan sistem limbik di otak untuk melepas emosi atau perasaan senang, tenang, dan bahagia. Hal ini dapat menyebabkan pengguna narkoba kehilangan kendali atas impulsnya.
Setelah efeknya berakhir, pengguna narkoba cenderung akan mengkonsumsi narkoba lagi untuk mempertahankan efek emosional positif yang sempat mereka rasakan. Jika digunakan secara terus menerus, hal ini dapat menyebabkan ketergantungan emosional pada narkoba, atau kecanduan.
Pecandu narkoba bisa mengalami perubahan suasana hati yang ekstrim, terutama yang mengkonsumsi kokain atau amfetamin. Kedua jenis narkoba ini dapat menimbulkan perasaan euforia tinggi, yang kemudian berubah menjadi kelelahan, kecemasan, dan depresi, setelah efeknya hilang.
5. Perubahan Perilaku
Karena kemampuan mengontrol impulsnya terganggu, pengguna narkoba cenderung tidak bisa mengendalikan perilakunya, misalnya mudah menjadi agresif atau melakukan kekerasan, baik secara tindakan maupun ucapan. Narkoba juga bisa memunculkan pikiran untuk menyakiti diri atau bunuh diri, terutama pada remaja dan anak-anak muda yang mentalnya lemah.
Dampak buruk narkoba tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik dan mental saja, tapi juga kualitas hidup penggunanya hingga ke masa depan. Untuk itu, pahami sebaik-baiknya bahaya narkoba bagi kesehatan mental dan fisik, serta lakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini.
Perkuat hubungan dengan keluarga dan orang-orang di sekitar, dan carilah bantuan profesional, seperti psikolog dan konselor, jika Anda atau anggota keluarga terjebak dalam jeratan narkoba. Semakin cepat ditangani dengan tepat, semakin cepat Anda dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada narkoba
(Suardi)